Main ke Downtown

Yangon, Myanmar

Sudah hampir setahun tinggal di sini. Adaptasi, ya pasti. Susah payah saya menyesuaikan kebiasan untuk ibadah, jadwal & menu makan serta hal lainnya. Akhirnya bisa dikatakan saya sudah menerima Yangon dan Myanmar sebagai habitat saya hidup saat ini.

Saat itu saya muali jenuh berdiam di flat, akhirnya ada saat saya berpetualang sendiri berkeliling Yangon. Kebetulan teman satu flat lagi dinas ke Bagan aku ditinggal sendirian. Biasanya kemana mana kita berdua jalan berkeliling Yangon. Setelah googling, eh nemu tulisan orang indonesia, saya lupa nama blog nya. Dia bercerita sewaktu dia ke Yangon dia pergi ke National Race Village, semacam TMII nya Myanmar. Lanjutlah saya tanya ke teman-teman lokal people saya. Anehnya, mereka tidak begitu kenal dan familiar tempat itu, tapi mereka tetap membantu untuk mencarikan informasi.

Singkat cerita, berdasar info dari sana dan sini, pergilah saya ke Nasional Race Village itu. Kalau sempat nanti nulis lagi tentang kunjungan ke sini. Part ini hanya bagain mampir downtown saat saya pulang dari sana saja.

Jadi, gak tahu gimana caranya balik dari Nasional Race Village, saya nekad saja jalan keluar, nyari jalan raya. Nemu ada tempat nunggu bus, atau apa ya, mau disebut halte tapi gak ada bangunan haltenya. Setip bus yang lewat saya cuma bilang “Sule” plus gerakaan jari nunjuk nunjuk arah. Akhirnya ada juga bapak driver yang tahu maksud saya.Beruntunglah.

Bapak driver ini baik. Saya duduk di kursi paling depan, tepat di belakang si bapak driver. Sepanjang jalan jalan tengok kanan kiri, menikmati suasana Yangon. Sampai di area downtown, pak driver memanggil saya dan menunjuk sebuah arah, ternyata arah ke Sule pagoda, meski pagodanya tidak kelihatan. Jadilah saya turun di situ.

Ini loh sule pagoda.. pusat yangon downtown

downtown sule

Iseng dan belum cukup lelah sepertinya membuat saya memutuskan untuk berkeliling downtown dengan jalan kaki menggembel.

Begini nih penampakan downtown

downtown traffic

Cukup padat merayap ya lalu lintas di downtown Yangon. Banyak gedung gedung tua peninggalan Inggris juga di sini. Sayang gak semua saya foto.

downtown building 2

Kalau sudah di sini lebih enak nayri bus buat pulang ke flat. cuman ya tanya-tanya sana sini, sebut saja mau ke dagon center, beres.

Penutup adalah, saking capeknya, saya ketiduran di bus waktu pulang, harusnya turun di Dagon Center malah pas bangun bangun udah di Hledan Center saja, akhirnya naik taksi juga.  Ada si Grab taksi online disini, lumayan lah..

Capek lelah bobok. Sudah.

Leave a comment